Syarat Tumbuh Tebu
Tebu tumbuh baik pada daerah beriklim panas tropika dan subtropika disekitar khatulistiwa sampai garis isotherm 20 derajat C, yakni kurang lebih diantara 39 derajat LU sampai 35 derajat LS. Tanaman tebu banyak diusahakan di dataran rendah dengan musim kering yang nyata. Tebu dapat ditanam dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Di dataran tinggi yang suhu udaranya rendah, tanaman tebu lambat tumbuh dan berendemen rendah. Di Asia Tenggara, batas maksimum elevasi untuk pertumbuhan normal tebu adalah 600 – 700 m di atas permukaan laut. Pada elevasi yang lebih tinggi siklus pertumbuhan akan lebih panjang dari 14 – 18 bulan.
Temperatur optimum untuk perkecambahan tebu adalah 26 - 33 derajat C dan 30 – 33 derajat C untuk pertumbuhan vegetatif. Selama pertumbuhan tanaman sedang mengalami fase kemasakan, temperatur malam yang relatif rendah (dibawah 18 derajat C) berguna untuk pembentukan kandungan sukrosa yang tinggi. Secara kuantitatif, tebu merupakan tanaman berhari pendek. Rata-rata curah hujan yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal tanaman tebu adalah sekitar 1800 – 2500 mm per tahun. Dan jika curah hujan tidak mencukupi, lahan tebu harus diberi aliran irigasi.
Di samping itu, tebu memerlukan kesuburan dan sifat fisik tanah yang baik. Tebu dapat tumbuh baik pada berbagai macam tanah. Namun, kondisi tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tebu dengan baik adalah kondisi tanah yang gembur, berdrainasi baik, memiliki pH 5-8, kandungan nutrisi serta senyawa organik yang banyak, dan kemampuan menahan kapasitas air yang baik.
Pertumbuhan terbaik bagi tanaman tebu adalah pada tanah lempung liat dengan solum yang dalam, lempung berpasir, dan lempung berdebu. Pada tanah berat juga dapat ditanami oleh tanaman tebu, namun memerlukan pengolahan tanah yang khusus. Beberapa kultivar tebu dapat tumbuh pada tanah yang berkadar garam relatif tinggi dan tergenang dalam waktu yang lama, terutama bila air mengalir. Pada pertumbuhannya, tebu menghendaki perbedaan nyata antara musim hujan dan kemarau (kering). Selama masa pertumbuhannya tebu membutuhkan banyak air, sedangkan menjelang tebu masak untuk kemudian dipanen, tanaman tebu membutuhkan keadaan kering tidak ada hujan yang menyebabkan pertumbuhan terhenti. Apabila hujan terus turun, maka kesempatan masak tanaman tebu terus tertunda yang mengakibatkan hasil rendemen menjadi rendah.
No comments:
Post a Comment